Meningkatnya suhu panas bumi semakin kuat dirasakan, seperti setiap orang mengatakan "ya ampun panas banget ya, gerah banget ya, terik banget ya..."
Di lansir dari laman Republika Online, menyebutkan bahwa Stasiun Klimatologi Jawa Tengah sebagai Unit Pelaksana Teknis BMKG di Provinsi Jawa Tengah, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jateng, Sukasno mengatakan, prakiraan ini didasarkan hasil analisis data serta memperhatikan perkembangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer regional ataupun global yang sedang berlangsung, perkiraan musim kemarau panjang dimulai dari bulan Mei 2023, dan puncaknya sampai bulan Agustus 2023.
Sehingga pada periode musim kemarau pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk mengantisipasi dampak bencana yang diakibatkan oleh cuaca/iklim yang terjadi dalam musim kemarau, dengan melakukan efisiensi penggunaan air, karena ada potensi kekeringan, antisipasi terjadinya kebakaran hutan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mudah memercik api di kawasan hutan dan lahan yang mudah terbakar.
Benar saja, dilansir dari detikJateng pada Jumat (13/10/2023), menurut Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) kecamatan Pagentan, Wanidi, telah terjadi kebakaran di Gunung Kobar, desa Gumingsir, Banjarnegara. Namun upaya pemadaman sulit dilakukan lantaran kondisi jalan menuju lokasi sempit sehingga mobil pemadam kebakaran tidak bisa melintas hingga ke area gunung kobar.
Banjarnegara sendiri wilayah kabupaten yang dekat dengan wilayah yang aku tinggali, yaitu Purbalingga. Ternyata di daerah sekitar sini, yang terjadi adalah sampai pertengahan bulan Oktober hujan baru turun itupun dalam waktu yang tidak berlangsung lama hanya sebentar, dan masyarakat disini masih dalam kondisi kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Benar-benar musim kemarau yang panjang, bukan ? Bahkan tidak sesuai dengan perkiraan di awal. Dan hal ini memicu kebakaran hutan karena suhu udara yang tinggi. Namun ternyata di Indonesia sendiri, ada faktor lain penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti yang terjadi di Hutan Kalimantan.
Fakta-fakta Kebakaran Hutan di Indonesia
Kebakaran Hutan Kalimantan Sumber: Tempo |
Dilansir dari laman Tempo pada Ahad, 20 Agustus 2023, menurut Manager Kampanye Hutan & Kebun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi ), Ully Artha Siagian mengatakan karhutla terjadi berulang terus menerus akar permasalahannya adalah karena tidak adanya perlindungan yang ketat terhadap wilayah yang penting dan rentan, salah satunya lahan gambut dan hutan di Kalimantan.
Walhi mencatat ada 900 perusahaan yang beroperasi di lahan gambut dan hutan. Dan wilayah lahan gambut dan hutan tidak mendapatkan perlakuan dan perlindungan secara khusus.
Walhi menyebut ada dua hal/faktor yang menyebabkan aksi pembakaran hutan yaitu faktor yang disengaja seperti banyak di lakukan perusahaan untuk land clearing /pembukaan lahan dengan cara pembakaran hutan agar biaya yang di keluarkan lebih murah.
Faktor disengaja lainnya membakar hutan untuk mengajukan asuransi. Karena setiap konsesi memiliki asuransi sehingga sengaja dibakar agar dapat mengakses asuransi. Dua faktor inilah alasan mengapa sering terjadi pembakaran hutan di Kalimantan.
Walhi sendiri telah mengeluarkan briefing paper pada Juni 2023 lalu, yang berisi analisis dan pantauan lapangan terhadap implementasi restorasi gambut yang dilakukan oleh pemerintah.
Arahan restorasi pemerintah sudah diberikan kepada PT. MPK, PT. GYP, dan PT. SKM sebagaimana yang tertera dalam dokumen Rencana Restorasi Gambut ( RRG) Provinsi Kalimantan Barat 2017-2020 yang nyatanya tidak dijalankan secara serius oleh pemilik perusahaan.
Restorasi hutan sendiri ialah memulihkan hutan / mengembalikan pohon pada bekas lahan hutan dan memperbaiki kondisi hutan yang terdegradasi.
Restorasi hutan dipandang sebagai salah satu dari 3 elemen strategi paling baik yakni melindungi, memperluas dan mempertahankan hutan, karena peran hutan sangatlah penting dan mempunyai banyak manfaat untuk keberlangsungan makhluk hidup di bumi.
Manfaat Hutan
- Konservasi Plasma Nutfah
Plasma Nutfah berperan penting dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia ( sandang, pangan,papan ) karena Plasma Nutfah maksudnya adalah bahan baku untuk membuat varietas unggul yang memiliki sifat produktivitas tinggi, tahan hama penyakit, dan berkualitas yang berhubungan dengan masyarakat.
- Spons Raksasa
Hutan dapat menyerap curah hujan dan mencegah air mengalir langsung ke sungai, hutan juga melepas air secara perlahan lewat penguapan dari daun-daunnya. Sehingga hutan dapat mencegah erosi, pendangkalan sungai dan danau, curah hujan, dan banjir.
- Sumber Makanan dan Tempat Perlindungan bagi Masyarakat dan Hewan
Hutan bermanfaat melestarikan flora, fauna dan tempat perlindungan (habitat) karena dapat menghasilkan buah dan sumber makanan lainnya.
- Sebagai Sumber Daya Alam
Ada banyak sekali hasil hutan seperti buah, tanaman obat, rotan dan pohon berkayu yang dapat digunakan sebagai bahan baku bangunan.
- Paru-Paru Dunia
Tumbuhan dan tanaman didalam hutan melakukan proses fotosintesis menggunakan cahaya matahari, karbondioksida dan air, menghasilkan oksigen yang bersih dan sehat untuk manusia.
- Rumah bagi Suku Pedalaman
Ada banyak suku pedalaman Indonesia yang masih tinggal di dalam hutan, tapi bukan berarti hanya penduduk suku pedalaman yang wajib menjaga kelestarian lingkungan hutan, kita patut menjaga hutan agar suku pedalaman tidak kehilangan tempat tinggal mereka.
- Mengurangi Polusi Udara
Polusi udara atau jejak karbon yang banyak dihasilkan dari aktifitas hidup manusia diserap oleh hutan sehingga udara bersih kembali dan sehat.
- Hutan sebagai Tempat Wisata
Sudah banyak bermunculan kawula muda para pendaki gunung yang melakukan hobinya melintasi hutan dan mendaki gunung Indonesia karena keindahan alam yang disajikan memanjakan mata, pemandangan hijau asri, dan udara sejuk.
- Hutan sebagai Sarana Pendidikan dan Penelitian
Spesies flora dan fauna dalam hutan yang terus di teliti lagi agar pemanfaatannya bisa maksimal untuk mendukung keberlangsungan hidup makhluk di bumi.
Banyak sekali manfaat hutan sehingga kelestarian hutan harus kita jaga bersama terutama untuk kaum #MudaMudiBumi agar selalu sadar dan semangat untuk terus #BersamaBergerakBerdaya ikut andil menjaga kelestarian lingkungan dan hutan, karena ternyata kondisi hutan perannya mempengaruhi perubahan iklim global.
Isu Perubahan Iklim
Aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang menghasilkan panas matahari dan menaikkan suhu.
Contoh emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim termasuk karbon dioksida dan metana. Ini berasal dari penggunaan bensin untuk mengendarai mobil atau batu bara untuk memanaskan gedung, misalnya. Pembukaan lahan dan hutan juga dapat melepaskan karbon dioksida. Tempat pembuangan sampah merupakan sumber utama emisi metana. Energi, industri, transportasi, bangunan, pertanian dan tata guna lahan termasuk di antara penghasil emisi utama.
Bumi sendiri adalah sebuah sistem dimana perubahan dalam satu aspek mempengaruhi perubahan pada hal lainnya. Berikut beberapa konsekuensi atau dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global bagi kehidupan manusia diantaranya,
Curah hujan tinggi, musim kemarau yang berkepanjangan, mencairnya es di kutub meningkatkan volume air naik ke daratan, bencana alam, berkurang sumber air bersih, kekurangan pangan, dan lainnya.
Tindakan Nyata Kita untuk Mengatasi Perubahan Iklim Global
Tindakan kita sebagai individu dalam lingkup kecil seperti dalam lingkungan rumah juga bisa menekan angka emisi karbon dan pemanasan global, berikut diantaranya:
- Hemat energi di rumah
- Jalan kaki / bersepeda / memakai transportasi umum
- Perbanyak makan sayur
- Pertimbangkan perjalanan jauh kita
- Meal preparation minim sampah makanan
- Reduce , Reuse , Recycle
- Penggunaan produk ramah lingkungan
Dampak pemanasan global saat ini benar² terasa banget. Kalo bukan dari kita yang mengubah kebiasaan kita yang sebagai penyebabnya, pemanasan global akan semakin parah.
BalasHapus